1.
Hakekat manusia
a.
Unsur
- unsur yang membangun manusia
Ada
dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur
yang membangun manusia :
-
Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait yaitu :
·
Jasad : badan kasar
manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang
·
Hayat: mengandung unsur
hidup yang ditandai gerak
·
Ruh: bimbingan tuhan
yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran
·
Nafs :kesadaran tentang
diri sendiri
- Manusia sebagai suatu kepribadian
memiliki 4 unsur, yaitu :
Ø Id
: merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak
tampak. Merupakan libido murni, atau
energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional
Ø Ego
: bagian yang pertama kali dibedakan dengan ID,
disebut kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan
energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti orang lain
Ø Super
Ego : kepribadian yang muncul paling akhir sekitar usia 5 tahun. Super ego
terbentuk dari lingkungan ekternal. Super ego merupakan kesatuan standar moral
yang diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam lingkungan
luar diri
b.
Pengertian
Hakekat Manusia
Hakikat
manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia.
Kata manusia berasal dari kata “ manu ” dari bahasa Sanksekerta atau “ mens ”
dari bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan
“ homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin.
Hal yang paling penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya
adalah dapat dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan
dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
Hakekat
manusia adalah sebagai berikut :
Ø Makhluk
yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.
Ø Individu
yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.
Ø Yang
mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol
dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
Ø Makhluk
yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
(tuntas) selama hidupnya.
Ø Individu
yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati
Ø Suatu
keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas
Ø Makhluk
Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.
Ø Individu
yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
c.
Perbedaan
Manusia Dengan Makhluk Lain
Menurut
Sarlito Wirawan Sarwono (1983) dalam bukunya Pengantar Umum Psikologi,
cirri-ciri manusia yang membedakan dengan makhlik lain adalah kepekaan sosial,
kelangsungan perilaku, orientasi pada tugas, usaha dan perjuangan, tiap
individu adalah unik. Secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut.
1.
Kepekaan sosial : Artinya kemampuan manusia untuk dapat menyesuaikan
perilakunya sesuai harapan dan pandangan orang lain.
Manusia
adalah makhluk sosial yang dalam hidupnya perlu kawan dan bekerja sama dengan
orang lain. Perilaku manusia adalah situasional, artinya perilaku manusia akan
berbeda pada situasi yang berbeda.
Contoh:
Perilaku
manusia pada saat membesuk orang yang sedang sakit di rumah sakit, berbeda
dengan saat menghadiri resepsi.
Perilaku
manusia pada saat ta’ziah (melayat) berbeda dengan perilaku saat mengikuti
pesta.
Perilaku
manusia akan berbeda pada saat menghadapi orang yang sedang marah, sedang
bersenang-senang, sedang tertimpa musibah, sedang belajar, mengikuti seminar,
dan sebagainya.
2.
Kelangsungan perilaku : Artinya antara perilaku satu ada kaitannya dengan
perilaku yang lain, perilaku sekarang adalah kelanjutan perilaku yang baru
lalu, dan seterusnya. Dalam kata lain bahwa perilaku manusia terjadi secara
berkesinambungan bukan secara serta merta.
Jadi,
sebenarnya perilaku manusia tidak pernah berhenti pada suatu saat. Perilaku
pada masa lalu merupakan persiapan bagi perilaku kemudian dan perilaku kemudian
merupakan kelanjutan perilaku sebelumnya. Fase-fase perkembangan manusia
bukanlah suatu perkembangan yang berdiri sendiri, terlepas dari perkembangan
lain dalam kehidupan manusia.
Contoh:
Seorang
mahasiswa D-III keperawatan yang setiap hari mengikuti kuliah, akhirnya lulus
dan memiliki kepandaian serta keterampilan di bidang keperawatan, kemudian
mendapat pekerjaan, memperoleh penghasilan, berumah tangga, memiliki keturunan,
mendapatkan cucu, dan seterusnya.
3.
Orientasi pada tugas : Artinya bahwa setiap perilaku manusia selalu memiliki
orientasi pada suatu tugas tertentu. Seorang mahasiswa yang rajin belajar
menuntut ilmu, orientasinya adalah untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan
tertentu. Demikian juga individu yang bekerja, berorientasi untuk menghasilkan
sesuatu.
Contoh:
Seorang
mahasiswa yang sedang giat-giatnya belajar untuk menghadapi ujian semester,
pada malam harinya perlu tidur agar besok paginya badan terasa segar dan mampu
mengerjakan soal dengan baik.
Seorang
pegawai/pekerja yang seharian bekerja perlu beristirahat dan perlu berekreasi.
Perilaku itu sebenarnya berorientasi pada tugas dan harus dipenuhi agar ia
dapat menghimpun tenaga atau energi kembali sehingga dapat bekerja dengan
semangat.
4.
Usaha dan Perjuangan : Usaha dan perjuangan pada manusia telah dipilih dan
ditentukan sendiri, serta tidak akan memperjuangkan sesuatu yang memang tidak
ingin diperjuangkan. Jadi, sebenarnya manusia memiliki cita-cita (aspiration)
yang ingin diperjuangkannya, sedangkan hewan berjuang untuk mendapatkan sesuatu
yang sudah tersedia di alam.
Contoh:
Seorang
mahasiswa yang akan pergi kuliah ke kampus dengan bus. Calon penumpang pada
saat jam-jam pagi sangat banyak sehingga tiap orang harus berusaha dengan susah
payah untuk dapat naik bus. Walaupun banyak bus yang tersedia, mahasiswa
tersebut hanya akan berusaha naik bus ke jurusan kampus tempat ia kuliah,
sedangkan bus-bus ke jurusan yang lainnya akan dibiarkan saja, walaupun bus
tersebut penumpangnya tidak sepenuh bus yang akan ditumpangi.
5.
Tiap-tiap individu manusia adalah unik : Unik disini mengandung arti bahwa
manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia
yang sama persis di muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia
memiliki cirri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, motivasi, tersendiri
yang membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami
individu pada masa silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari, menentukan
perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula
d.
Kepribadian
Bangsa Timur
Kepribadian
diartikan sebagai suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter
seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan
sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian
dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada umumnya
merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat
toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam
mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi
mereka duduk sambil memegang poster protes dan di Negara Thailand, mereka
berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian
bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam
bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang
mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya
masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata
dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak
boleh dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu
suatu nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal
tersebut merupakan ciri khas kepribadian yang unik.
Bangsa
timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi.
Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan
bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang
bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Bangsa timur juga memiliki
kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada
adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur.
Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat
dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih
melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong.
Terbuka dengan negara lain merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh
bangsa timur. Mereka menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa
yang lain yang tergabung dalam ASEAN.
e.
Bagan
Psiko-Sosiogram Manusia

Nomor
7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang
sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh
manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah
tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor
5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan
gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang
lain pun yang dapat mengetahuinya.
Nomor
4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti
manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti
perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor
3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau
sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan.
Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain
pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna.
Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor
1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia
tentang berbagai macam hal.
Nomor
0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran
seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
2.
Kebudayaan
1)
Pengertian
Kebudayaan
~
Dari segi bahasa
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam
bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia. Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata
bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung
menunjuk pada pola pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala
hal yang berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk
pada pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
2)
7
Unsur Kebudayaan
1) Agama
: yang dimaksud disini adalah agama secara historis, bukan agama secara
normatif . misal : islam mengajarkan hubungan baik antara manusia dengan
manusia, manusia dengan tuhan, dan manusia dengan lingkungan alam (Normatif)
maka saat ajaran ini di tangkap oleh orang-orang yang mempunyai inpretatif
bermacam-macam ada yang menggunakan Kenduri, ada yang menggunakan Selamatan dsb
(Historis).
2) Bahasa
: bermacam bahasa menunjukkan karakter golongan/masyarakat yang cenderung
berbeda. misalkan bahasa Jawa, Sunda, Betawi, Batak, Minangkabau, Bali, dsb.
3) Ilmu
Pengetahuan : perkembangan Ilmu pengetahuan sangat berpengaruh terhadap pola
perilakau masyarakat setempat. suasana ini akan sangat terasa bila kita ada di
lingkungan Universitas dan lingkungan pedesaan terpencil
4) Organisasi
Sosial : suatu Organisasi mempunyai Visi Misi masing masing yang membentuk
karakter Organisasi itu. misalkan jika dalam lingkungan Universitas organisasi
yang terkonsentrasi pada Jurnalistik akan tampak anggota yang cenderung serius,
kritis, kaku, dan pemikir dengan gaya komunikasi dialektis/berdebat. sebaliknya
Organisasi yang terkonsentrasi seperti seni misalkan Paduan Suara Mahasiswa
akan tampak luwes, riang, dan ramai dengan gaya komunikasi bersahabat
5) Teknologi
: semakin banyaknya aktifitas masyarakat yang menggantungkan teknologi akan
semakin mencolok perbedaan gaya hidup dengan masyarakat pedesaan yang masih
minim teknologi. kita juga bisa membedakan suasana pola perilaku yang berbeda
ketika kita ada di Fakultas Filsafat dengan Fakultas Sains
6) Mata
Pencaharian : semakin prestisius pekerjaan orang maka akan semakin elit dan
bergengsi gaya hidupnya. kebiasaan seorang pekerja kantoran akan lebih banyak
individualis dari pada seorang petani desa yang hampir selalu berkumpul untuk
canda tawa dengan tetangga di sore hari
7) Kesenian
: bisa berbentuk seni pertunjukan (tari, wayang, lenong, opera dsb). seni rupa
(gaya lukisan, gambar, iklan di suatu tempat). seni media (foto, video, dsb ).
3)
3
Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi
Wujud
dari kebudayaan itu sendiri adalah :
>
Gagasan (Wujud ideal) adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya
abstrak.
>
Aktivitas (tindakan) adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial.
>
Artefak (karya) adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
4) Faktor Yang Mempengaruhi Diterima
Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru
1. Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontak denagn kebudayaan dari luar.
2. Pandanagan
hidup dan nilai-nilai yang dominant dalam suatu budaya ditentukan oleh nilai-nilai
agama.
3. Corak
struktur sosial masyarakat menentukan proses kebudayaan baru.
4. Apabila
unsur baru dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat.
5) Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan
merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini.
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan
mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari
kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh
Sang Pencipta.
Budaya
tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala
isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali
oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara
hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Di samping itu manusia juga
memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan
perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa
menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan.
Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk
kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya
dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya.
Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya
Manusia.
6) Pengertian Dialektis
Dialektika
adalah suatu cara berpikir yang berpotensi menghasilkan penjelasan, tetapi
dialektika itu sendiri BUKAN penjelasan.
Dengan kata
lain, dialektika adalah salah satu metode untuk mencapai penjelasan, tetapi
bukan penjelasan itu sendiri.
7) 3 Tahap Proses Dialektis
Tahap Eksternalisasi : Adalah proses pencurahan diri
manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan
mentalnya.
Tahap Objektivasi : Adalah konsekuensi logis dari tahap
eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk
melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan
tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil,
komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
Tahap Internalisasi : Adalah tahap dimana realitas
objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata
lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam
struktur kesadaran subjektifnya.
sumber
http://ulfanurizqiindaha.blogspot.com/2011/10/manusia-dan-kebudayaan.html
http://windahapsari.blogspot.com/2011/02/bab-2-manusia-dan-kebudayaan.html
0 komentar:
Posting Komentar